STRATEGI PEMASARAN SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN SAPI PONDOK PESANTREN KEDUNGLO DESA BULU KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

Abstract

Sektor  Peternakan  merupakan  sektor yang  memiliki  peluang  sangat  besar untuk  dikembangkan  sebagai sebuah usaha dimasa depan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan hewani mengakibatkan permintaan  terhadap produk-produk  hewani  terutama  produk susu  menjadi  meningkat.  Di  Indonesia, susu  sapi dikenal pada abad ke-18 pada zaman penjajahan Belanda. Proses  awal pemasaran  dimulai  semenjak  digantinya sapi  pedaging  dengan  sapi  perah karena dinilai  lebih mendapatkan  keuntungan. Pergantian  jenis  sapi  tersebut  dimulai sejak  akhir  tahun  2011.  Produksi  susu sapi  perah dititikberatkan  pada  kemanfaatan  bagi  kesehatan  dan ditujukan  secara  khusus  untuk dikonsumsi  oleh  pengamal wahidiyah dengan tidak mengkesampingkan kepada masyarakat umum dalam mengkonsumsi susu sapi perah. Hasil  analisis  SWOT didapatkan  melalui  beberapa  tahapan, sehingga  dapat  menentukan  alternatif strategi yang digunakan. Uji validitas dan reabelitas digunakan untuk menyatakan faktor-faktor SWOT yang dipilih melalui wawancara.  Setelah  itu,  data  di  analisis dengan  IFAS (Internal  Factors  Analysis Summary) dan EFAS (External Factors  Analysis Summary) untuk   menentukan   nilai   skor   pada   faktor  kekuatan (strengths) dan   kelemahan (weaknesses) serta peluang (oppurtunities) dan ancaman (threats). Selanjutnya, nilai skor tersebut dimasukkan pada rumusan matrik  SWOT  untuk  memperoleh alternatif strategi.  maka,  alternatif strategi  yang  baik  diterapkan  dalam pemasaran   susu   sapi   perah   yaitu   strategi   SO (strengths-0ppurtunities). Strategi   SO adalah   strategi   yang menggunakan  kekuatan  untuk memanfaatkan  peluang  dengan alternatif strategi  sebagai  berikut: mendayagunakan pasar yang sudah  ada dan menata pasar yang dituju  (pengamal daerah), memanfaatkan dan meningkatkan peluang kerjasama, meningkatkan  kualitas  dalam pengelolaan  manajemen  produksi, meningkatkan  manajemen  perawatan barang produksi dan meningkatkan pengelolaan administrasi keuangan dan pemasaran