PENGARUH PERBEDAAN KERAPATAN NAUNGAN PARANET DAN JENIS MULSA TERHADAP HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca Sativa L.) Varietas Grand Rapids
Kata Kunci:
naungan , selada, paranet, jenis mulsaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kerapatan naungan paranet dan jenis mulsa terhadap hasil produksi
tanaman selada (Lactuca sativa L.) varietas Grand Rapids, serta mengidentifikasi tingkat kerapatan naungan dan jenis
mulsa yang optimal. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, dari Januari hingga Mei 2024, di lahan di Kelurahan
Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah Rancangan Split Plot
dengan tiga kali ulangan. Faktor utama adalah kerapatan naungan paranet (tanpa naungan, 50%, dan 75%), dan faktor
anak petak adalah jenis mulsa (tanpa mulsa, mulsa plastik hitam perak, dan mulsa jerami organik). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan P3M1 (naungan paranet 75% tanpa mulsa) memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman
di 7 dan 14 hari setelah tanam (HST), sedangkan perlakuan P3M3 (naungan paranet 75% dengan mulsa jerami) optimal
pada 21 dan 28 HST. Jumlah daun terbanyak ditemukan pada perlakuan P3M1 di 7, 14, dan 21 HST, dan pada P2M1
(naungan paranet 50% tanpa mulsa) di 28 HST. Berat tanaman tertinggi saat panen dicapai oleh perlakuan P2M1. Luas
daun terbaik tercatat pada perlakuan P3M1 di 7, 14, dan 28 HST, serta pada P3M3 di 21 HST. Diameter batang terbesar
ditemukan pada perlakuan P3M1 di 14, 21, dan 28 HST. Kesimpulannya, tingkat kerapatan naungan paranet dan jenis
mulsa memberikan pengaruh berbeda terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman selada, dengan perlakuan P3M1
dan P2M1 menunjukkan hasil paling optimal di berbagai parameter.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 AGROSCIENCE

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.