MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAKMELALUI PERMAINAN KARTU BALON CERIA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD TUNAS HARAPAN BENDO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Kunci:
Motorik Kasar, Kartu Balon CeriaAbstrak
Anak Usia Dini merupakan individu unik yang memiliki pola dalam pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosioal, kreatifitas bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. kegiatan motorik kasar adalah gerakan berbagai bagian tubuh atas perintah otak kanan dan otak kiri dan mengatur gerakan badan terhadap maca-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik kasar ini sangat penting dimiliki oleh seseorang karena biasa melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain, seperti: berlari, melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang dan lain sebagainya, kegiatan itu memerlukan dan menggunakan koordinasi otot-otot besar pada tubuh seseorang. Bermain bolon ceria ini juga berkaitan erat dengan kemampuan motorik kasar anak dalam mengkoordinasikan otot-otot pada tubuh anak, sehingga anak dapat melakukan suatu gerakan yang dapat menyeimbangakan tubuh sertamengkoordinasikan dengan otak. Melalui metode dalam bermain balon ceria ini anak dapat melatih antara keseimbangan tubuh secara optimal. PAUD Tunas Harapan Bendo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung memiliki siswa 5 anak, yang mana masih kurang berkembangnya dalam gerak motorik kasar.. Sehingga peneliti menyusun skripsi ini yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dalam permainan kartu balon ceria. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak dalam hal mampu memahami perintah, mampu melaksanakan perintah dan berhasil melakukan perintah di PAUD Tunas Harapan pendo tahap pra siklus sebesar 20%, anak mulai berkembang dalam hal anak mampu berjalan mengikuti perintah dan mulai berkembang dalam hal anak mampu berjalan dengan bantuan bimbingan guru memperoleh prosentase sebesar 40% serta anak mulai berkembang dalam hal anak sudah mulai mampu berjalan sendiri tanpa dibantu memperoleh prosentase sebesar 20% dari 5 anak. Pada siklus I sebesar 40%, anak mulai berkembang dalam hal anak mampu berjalan mengikuti perintah dan anak berkembang sesuai harapan dalam hal anak mampu berjalan dengan bantuan bimbingan guru memperoleh prosentase sebesar 60% serta anak mulai berkembang dalam hal anak sudah mampu berjalan sendiri tanpa dibantu memperoleh prosentase sebesar 40% dari 5 anak. Pada siklus II sebesar 60% anak berkembang sesuai harapan dalam hal mampu berjalan mengikuti perintah, anak sudah mulai mampu berjalan dengan bantuan bimbingan guru memperoleh prosentase 80% serta anak berkembang sesuai harapan dalam hal sudah mampu berjalan sendiri tanpa dibantu sebesar 80% dari 5 siswa di PAUD Bendo.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 JURPARIA
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.