MASIFNYA ANGKA PERCERAIAN AKIBAT RENDAHNYA TINGKAT PEREKONOMIAN KELUARGA

Penulis

  • Misbakhul Anwar Universitas Wahidiyah Penulis
  • M. Sifaul Umam Universitas Wahidiyah Penulis

Kata Kunci:

ANGKA PERCERAIAN, PEREKONOMIAN KELUARGA

Abstrak

Pengadilan Agama Kabupaten Kediri pada tahun 2017 telah mengesampingkan 3.442 sengketa perceraian dengan berbagai faktor yang mendasari mereka. Berdasarkan faktor yang ada, perceraian dengan faktor ekonomi menjadi yang paling masif dengan total 1.456 kasus. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan mengambil lokasi di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri sebagai studi kasus. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan kemudian diproses menggunakan analisis reduksi data, kategorisasi, sintesis, dan kemudian ditarik kesimpulan. Setelah data dianalisis, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa pola ditemukan menyebabkan perceraian karena rendahnya ekomoni keluarga termasuk: suami tidak memberi nafkah untuk istri dan keluarga ini, suami meninggalkan istri, istri meninggalkan suami, dan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, dua indikator telah ditemukan menjadi penyebab dari fenomena ini, yaitu rendahnya pendidikan dan rendahnya kualitas pekerjaan suami-istri. Fenomena suami tidak memberi nafkah bagi istri dan keluarganya, serta dua indikator, yaitu rendahnya tingkat pendidikan dan pekerjaan suami dan istri adalah penyebab meningkatnya angka perceraian.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Diterbitkan

2020-01-31

Cara Mengutip

MASIFNYA ANGKA PERCERAIAN AKIBAT RENDAHNYA TINGKAT PEREKONOMIAN KELUARGA. (2020). AL MUNAZHZHARAH, 4(1), 1-7. https://jurnal.uniwa.ac.id/index.php/almunazhzharah/article/view/281