RELATIONSHIP OF NUTRITIONAL STATUS TO THE STUNTING OCCURRENCE IN CHILDREN AGED 4-5 YEARS IN REGION OF SUKORAME COMMUNITY HEALTH CENTRE , BANDAR LOR VILLAGE, KEDIRI CITY

Abstrak

Pengerdilan adalah masalah yang semakin banyak ditemukan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut Dana Darurat Anak Internasional PBB (UNICEF), sekitar 40% anak-anak di daerah pedesaan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Oleh karena itu, UNICEF mendukung sejumlah inisiasi untuk menciptakan lingkungan nasional yang kondusif bagi nutrisi melalui peluncuran Scaling Up Nutrition (SUN) di mana program ini mencakup pencegahan stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara status gizi dan status gizi. Terjadinya stunting pada anak usia 4-5 tahun di Wilayah Puskesmas Sukorame, Desa Bandar Lor, Kota Kediri pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah semua anak di bawah lima yang datang ke Puskesmas Maternal & Anak dan memiliki KMS di Wilayah Puskesmas Sukorame Kota Kediri yang berjumlah 72 responden dengan sampel 211 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis diperoleh responden hubungan status gizi dengan kejadian stunting pada anak usia 4-5 tahun. Anak-anak yang termasuk dalam kategori kurang gizi (BGM) adalah sebanyak 6 responden (8%) dari total responden, anak-anak dalam kategori kurang adalah 61 (85%) dari total responden, anak-anak dalam kategori memadai adalah 5 (7%) dari total responden dan dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan terjadinya stunting pada anak usia 4-5 tahun (p = 0,000> 0,05 maka Ho diterima). Tingkat hubungan termasuk lemah dan negatif (Koefisien Korelasi 0,000) artinya ada tidak ada hubungan antara status gizi dan terjadinya stunting pada anak usia 4-5 tahun.